Halaman

Sabtu, 09 Juni 2012



Tiga Bulan Pembuktian SF Turbo 1
Sriwijaya Post - Kamis, 31 Mei 2012 14:54 WIB
segel.jpg
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ustad Faizal Rizal didampingi Manajer Humas Tri Tunggal Jaya Mas Idham Rianom dan Senior Manager Analisis Evaluasi dan Optimasi Produksi PTBA Ir H Rakhmatullah MM membuka segel oli mesin mobil operasional Akbid Al-Suaibah, Kamis (31/5/2012).
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - General Manager Tri Tunggal Jaya Mas, Ustad Faizal Rizal selaku distributor cairan SF Turbo 1 membuka segel katup oli mesin mobil operasional Akbid Al-Suaibah, Kamis (31/5/2012).

Setelah hampir tiga bulan mesin mobil Suzuki APV ini diisi 4 liter minyak sayur ditetesi 4 tetes cairan SF Turbo 1 3 Maret 2012 lalu, kini terbukti bisa digunakan 6.300 km sebagai pengganti oli minyak pelumas.

"Ternyata setelah 6.300 km digunakan mobil ini, minyak pelumas berbahan minyak sayur yang ditetesi SF Turbo 1 semakin mengental sudah seperti oli pelumas biasa. Baunya pun seperti oli, tidak seperti awal kita masukkan seperti minyak sayur. Tenaganya pun dirasa semakin kuat. Mesin diintip dari permukaan, metal-metal bersih. Pembukaan segel pembuktian ini disaksikan tim teknis dari PTBA, Pak Rakhmatullah dalam rangka mereka juga akan menggunakan SF Turbo1. Sekarang ini mereka dalam proses uji komprehenship untuk alat-alat berat," ungkap Manajer Humas Tri Tunggal Jaya Mas Idham Rianom didampingi GM ustad Faizal Rizal.

Selain itu juga dibuktikan pula dengan mengeluarkan minyak pelumas dari motor yang menggunakan oli bekas yang ditetesi SF Turbo 1 yang telah digunakan 6.667 km perjalanan.

Senior Manager Analisis Evaluasi dan Optimasi Produksi PTBA H Rakhmatullah MM mengatakan pihaknya sedang menjajaki sejauh mana efisiensi penghematan BBM dan oli dengan menggunakan produk yang ditawarkan Tri Tunggal Jaya Mas.

"Kita sedang menjajaki efisiensi semua lini penghematan. Sesuai program pemerintah agar bisa menghemat BBM, listrik, maupun air. Sesuai dengan pengujian yang dilakukan tim Pak ustad selama ini, bisa menghemat 20 hingga 30 persen BBM dan memperpanjang usia minyak pelumas 4 kali lipat. Ini kan kalau diterapkan ke kita bisa menghemat operasional dan juga maintenance. Kita berharap ini bisa diaplikasikan untuk masyarakat Indonesia," ujar Rakhmatullah.

Menurutnya, PTBA cost untuk bahan bakar setahunnya mencapai 15 persen dengan menghabiskan Rp 150 M.

"Diharapkan bisa hemat 20 persen nantinya sudah berapa puluh miliar kita bisa berhemat. Kita akan uji minyak yang digunakan ini ke Core Lab (Laboratorium Amerika) di Cilandak. Secepatnya barangkali sebulan hasilnya. Kita akan kejar dalam tahun ini berapa betul bisa memberi hemat, dampak positif atau negatif. Kita harap ini bukan hanya untuk Bukit Asam saja tapi kita semua dan BUMN lainnya," tandasnya.

Penulis : Abdul Hafiz
Editor : Soegeng Haryadi
Minggu, 08/04/2012 15:04 WIB

Subsidi Dinikmati Orang Kaya, Mobil Diatas 1.500 cc Diusulkan Pakai Pertamax

Rista Rama Dhany - detikOto
img
Jakarta - Batalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 6.000 per liter pada 1 April 2012 harus dibayar pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan melakukan penghematan anggaran.

Menurut Guru Besar ITB Widjajono Partowidagdo yang juga Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) kalau pemerintah mau hemat disektor energi, maka presiden harus segera mengeluarkan aturan yakni kewajiban kendaraan 1.500 cc ke atas wajib menggunakan Pertamax.

"Pemerintah harus serius melakukan penghematan subsidi harga BBM karena sebagian besar pendapatan negara disektor minyak habis hanya untuk subsidi BBM, jadi kalau pemerintah benar serius berhemat, salah satunya Presiden SBY harus segera keluarkan peraturan yakni kewajiban kendaraan diatas 1.500 cc membeli Pertamax," kata Widjajono dalam surat elektroniknya yang diterima detikFinance, Minggu (8/4/2012).

Tidak hanya itu, menurutnya harus ada aturan kewajiban kendaraan (mobil) di bawah 1.500 cc mengkonsumsi bahan bakar Premix. Premix adalah campuran 50% Premium dan 50% Pertamax dengan harga rata-ratanya. Sebelumnya dirinya menyebutkan harga Premix sekitar Rp 7.250 per liter, meskipun ide ini banyak ditentang termasuk oleh Pertamina.

"Atau cara lain mobil pribadi di bawah 1.500 cc harus membeli Pertamax dulu sebelum membeli Premium dalam jumlah yang sama di SPBU. Sedangkan pemerintah juga perlu mengeluarkan aturan premium (BBM bersubsidi) hanya untuk anggkutan umum dan sepeda motor," ujarnya.

Selain itu, bagi pengguna kendaraan bisa melakukan penghematan melalui teknologi. "Pengguna bisa menggunakan alat HHO (Hydrogen Booster/Alat Penghemat BBM) temuan Prof. Djoko Sungkono dari Universitas ITS. dengan HHO yang harganya sekitar Rp 800.000 bisa menghemat bensin sampai diatas 30%. Sedangkan untuk kendaraan diesel bisa dengan larutan penghemat BBM SF Turbo 1 yang ditemukan oleh Faisal dari Palembang. Ini bagus untuk transportasi untuk umum dan truk bahkan termasuk truk batubara," tukas Widjajono.

Sebelumnya, Presiden SBY menyatakan akan melakukan gerakan nasional penghematan anggaran demi menyehatkan APBN-P 2012 yang defisitnya naik karena harga BBM subsidi batal dinaikkan per 1 April lalu.

SBY telah mengeluarkan lima kebijakan nasional untuk melaksanakan penghematan nasional. Lima kebijakan tersebut adalah pertama, pengamanan APBN-P 2012 bila tidak ada kenaikan harga BBM. Kebijakan kedua peningkatan penerimaan negara yang masih dimungkinkan seperti dari sektor pertambangan.

Kebijakan ketiga adalah gerakan penghematan energi secara total. Kebijakan keempat yaitu penggunaan gas domestik. Sedangkan kebijakan kelima yaitu peningkatan investasi dalam negeri.

Bank Dunia: Harga BBM Murah, Orang Kaya RI Disubsidi Rp 1,1 Juta/Bulan 

Harga BBM subsidi di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan negara lain. Subsidi yang diberikan pemerintah menguntungkan rumah tangga kelas menengah ke atas.

Hal ini disampaikan dalam kajian Bank Dunia bertajuk 'Perkembangan triwulan Perekonomian Indonesia' yang dikutip detikFinance, Sabtu (7/4/2012).

"Pemilik mobil yang menggunakan 50 liter BBM per minggu menerima manfaat sekitar Rp 1.115.000 per bulan, atau sepuluh kali lipat yang diterima oleh pemilik sepeda motor sebesar Rp 111.000 yang menggunakan hanya 5 liter per minggu," jelas Bank Dunia dalam laporannya.

Sementara rumah tangga miskin yang tidak mempunyai mobil atau sepeda motor, menurut Bank Dunia, hanya sangat sedikit menikmati manfaat secara langsung, walaupun dapat menerima manfaat secara tidak langsung dari lebih rendahnya biaya transportasi.

"Menurut survei rumah tangga (SUSENAS) tahun 2009, 40% dari seluruh manfaat subsidi BBM dinikmati oleh 10% penduduk yang terkaya, dan 10% rumah tangga yang termiskin hanya menikmati 1%," demikian isi laporan Bank Dunia.

Namun, sangatlah penting untuk memberikan waktu kepada rumah tangga miskin untuk melakukan penyesuaian terhadap kenaikan harga-harga setelah peningkatan harga BBM, seperti program bantuan masyarakat sementara yang diusulkan pemerintah.

Mengarahkan kembali belanja pemerintah dengan menurunkan subsidi BBM hanya langkah awal. Untuk mewujudkan Indonesia mencapai potensi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan hingga 7% atau lebih, dengan memastikan manfaat dari pertumbuhan ini dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, kemajuan dalam peningkatan alokasi dan efisiensi belanja pemerintah merupakan hal yang sangat penting.

Peningkatan iklim usaha dan penghapusan distorsi-distorsi lain dapat membantu Indonesia untuk mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Saat ini jika tidak disubsidi, harga bensin premium bisa mencapai Rp 9.500 PER liter yang berarti pemerintah memberi subsidi Rp 5.000 per liter. Premium yang harganya Rp 4.500 jadi pilihan masyarakat di saat harga bensin pertamax saat ini Rp 10.200 per liter.